Hirotake dan Michio Arai-The Perfectness Chaser

 

Arai…..buat kita tentunya kata Arai udah akrab banget di kuping. Yep, bener….Arai adalah produsen helm asal Jepang yang udah mendunia sejak lama. Mungkin kita tahu soal itu, juga soal pembalap-pembalap terkenal yang make Arai, kayak Freddie Spencer, Mike Doohan, Kevin Schwantz (yang jujur aja pembalap-pembalap yang jauh sebelum era penulis).

Nama Arainya sendiri mungkin udah tahu, tapi penulis berani bilang kalo pembaca sekalian nggak semuanya tahu atau bahkan pernah denger soal pendiri perusahaan Arai ini.

Okay, kalo nggak tahu, penulis bakal mengupas sedikit tentang founder Arai dan anaknya yang sekarang ngejalanin bisnis per-helm-an ini. Kita balik ke masa sebelum Perang Dunia II, dimana ada seorang anak muda Jepang bernama Hirotake Arai yang membantu usaha ayahnya dalam bidang produksi topi di Tokyo. Setelah ayah Hirotake meninggal, ia menggantikan posisi ayahnya. Menurut pengakuan anaknya, Michio Arai, Hirotake tuh seorang yang kreatif, yang seneng menciptakan barang-barang baru.

Hirotake Arai

Pecah PD II, Hirotake membuat helm khusus buat prajurit perang Jepang, dimana helm buatan Hirotake merupakan helm yang cukup canggih di jamannya, karena punya sistem insulasi, yang waktu itu cuma Arai yang bisa bikin. Lepas PD II, Hirotake tetap berproduksi, cuma bukan helm tentara lagi, tapi helm khusus pekerja konstruksi.

Nah, cikal bakal Hirotake terjun ke bidang helm motor justru gara-gara ia sendiri seorang motoris yang bisa dibilang enthusiast. Bertolak dari situ, Hirotake modif sedikit helmnya yang ditujukan buat pekerja konstruksi, sehingga bisa dipake pas dia bermotor. Selain itu, Hirotake juga salah satu orang pertama di dunia yang memproduksi helm dengan lining stirofoam, karena yang umum di jaman itu adalah helm dengan lining gabus konvensional. Dan hal-hal ini terjadi di tahun 1940an, suatu hal yang hebat buat penulis.

Hirotake Arai berdiri di atas motornya, simbol passionnya atas kegiatan bermotor

Di tahun 1970an, perusahaan Arai udah berada di titik stabil, udah ngekspor helmnya ke Amerika dan negara lain, tapi secara keseluruhan masih perusahaan kecil. Hirotake kebetulan bukan seorang yang ambisius, dan merasa udah cukup puas sama pencapaiannya ini. Bahkan beberapa mantan karyawan Arai yang bergabung sama perusahaan helm rival membawa beberapa teknologi sehingga helm bikinan rival bisa menyaingi helm Arai, tapi Hirotake nggak merasa hal itu sebuah ancaman.

Melihat semua itu, anaknya, Michio Arai berkata ke Hirotake kalo sesuatu mesti diubah. Hirotake dengan entengnya berkata ke Michio :

Well…you take over then.

Dan akhirnya Michio menggantikan posisi Hirotake tahun 1976. Michio membuat langkah nyata di bidang penelitian dan pengembangan, sampe ia yakin kalo mutu Arai Helmet lebih baik daripada helm bikinan Bell, perusahaan helm yang marak waktu itu.

Michio “Mitch” Arai

Penelitian dan pengembangan dah kelar, nah, saatnya improve dari segi promosi. Kayak yang kita dah tau, mayoritas daily rider pasti ngeliat helm bermutu dari ajang balapan. Jadi, langkah Michio adalah masukin helm bikinannya ke ajang balap. Suatu hal yang emang sulit karena mindset pembalap barat waktu itu adalah bahwa helm bikinan Asia kurang bermutu. Sampai seorang pembalap muda berusia 18 tahun menjadi pembalap pertama yang pake helm Arai, seorang pembalap AMA Championship bernama Ted Boody Jr.

Theodore ” Ted” Boody

Tentunya pembalap terkenal pertama yang Arai rekrut adalah Freddie “Fast Freddie” Spencer. Yang direkrut dengan cara super unik. Jadi, waktu itu Freddie yang masih berumur 14 tahun, unjuk kebolehan pas latihan, sehingga bikin Michio tertarik. Michio memberi helm gratis ke Freddie, yang tentunya disambut gembira. Akhirnya, pada tahun-tahun selanjutnya, Arai menjadi helm yang dipakai oleh Freddie, saat mengikuti kejuaraan GP500 di tahun 1980-1993.

Freddie “Fast Freddie” Spencer

Michio termasuk orang yang perfeksionis. Dia menggariskan ke karyawan-karyawan pabrikan Arai yang berjumlah 300 orang, bahwa setiap helm yang keluar dari pabrik Arai, masing-masing mesti punya mutu yang sama. Artinya, pekerja nggak tahu helm yang mereka tangani itu, buat daily rider, atau buat dipake pembalap, jadi standar mutunya superketat. Maka dari itu Michio berani ngeluarin statement di bawah ini :

Every Arai has the potential of being used in MotoGP.

Perfeksionis dan mengejar mutu dan bukan jumlah produksi, Michio juga seperti ayahnya, seorang motoris yang mengendarai Ducati Monster dan Triumph Speed Triple. Seleranya akan helm adalah yang polos, karena layaknya wanita yang cantik nggak memerlukan polesan make up banyak-banyak, ia juga menonjolkan bentuk helm dan bukannya grafis. Ia percaya kalo helmnya cukup cantik dan berkarakter sehingga pantas dipakai setiap motoris dengan percaya diri.

Nah, jadi itulah cerita singkat soal Hirotake dan Michio Arai yang penulis bisa sampaikan. Semoga pembaca bisa menikmati tulisan ini, serta bisa meneladani semangat keluarga Arai. Salam :mrgreen:

——————

Special Thanks for :
Mr. Hirotake dan Mr. Michio Arai, untuk inspirasinya
Fastbikesmag.com
en.wikipedia.com
Araihelmet-europe.com
houseofjapan.com
tedboody.com
motorsportretro.com



20 pemikiran pada “Hirotake dan Michio Arai-The Perfectness Chaser

  1. Mengejar kualitas bukan produksi
    hmm nice, mungkin Arai Fam sendiri sadar, pentingnya helm yang bener2 bisa ngelindungi kepala, bukan cuma sekedar biar gak ditilang polisi
    Soal helm arai yang dibawah, kelihatannya enak juga punya helm polos, jadi siap di airbrush sesuai motif yagn diingikan (jadi nya lebih personal 😀 )

    soal michio Arai
    – itu kelihatannya ada campuran orang eropa atau amerika ya?
    – saya pikir cewek namanya Michio 😀 ternyata cowok 😀

    1. kemungkinan karena foundernya sendiri seorang motoris koh, tentunya udah ngerti kebutuhan motoris itu kayak gimana sih….gitu

      soal helm…itu sih selera, tapi kalo saya lebih seneng helm polos, kalaupun Arai ngeluarin helm grafis, rata2 elegan, kayak yang helm replika Freddie Spencer, RX-Q kalo ngga salah

      ahahaha, kalo garis keturunannya kurang tau koh 😆

        1. lu kan udah gede, dah ngerti akibat yang nanti lu terima kalo memutuskan sesuatu. Lagian gua juga berani bilang sih, orang2 yang sekarang getol2nya menyuarakan safety riding dan sebagainya, pada masanya dulu juga pernah kayak lu. Bisa jadi kalo dah tua ntar lu kayak meraka :mrgreen:

  2. ” Seleranya akan helm adalah yang polos, karena layaknya wanita yang cantik nggak memerlukan polesan make up banyak-banyak, ia juga menonjolkan bentuk helm dan bukannya grafis ”

    Like this nih seleranya
    selera kita sama pak arai,suka ama helm polos tanpa motif,suka ama wanita polos yang gak banyak polesan dan juga suka ama wanita polos yang gak pake apa-apa 😀

    padahal rata2 motif2 helm arai lebih ciamik dibanding helm merek lain

Tinggalkan Balasan ke pulsa online Batalkan balasan